Rabu, 20 November 2013

Tips Menghindari Bertengkar dengan Kekasih Mengenai Dana Pernikahan

     Dana pernikahan umumnya dibicarakan antar dua keluarga besar. Akan tetapi, tidak semua pihak memiliki kesepakatan yang sama saat menentukan rincian biaya menikah. Ketidaksepakatan tersebut bisa menimbulkan pertengkaran antara Anda dan pasangan.


Untuk itu, ada cara tepat membicarakan biaya pernikahan seperti yang diungkapkan oleh Psikolog Anna Surti Ariani, S.Psi.M.Si. Psikolog yang akrab disapa Nina itu menjelaskan, menentukan dana pernikahan perlu mencapai kesepakatan antara keluarga inti masing-masing. Jika salah satu pihak memiliki keberatan dalam proses kesepakatan bersama, Nina menyarankan sebaiknya Anda serta pasangan menjadi 'jembatan' antar kedua keluarga besar.

"Misalnya si pihak laki-laki ada yang nggak setuju dengan rencana pihak perempuan, nah itu caranya terkadang nggak bisa diomongin secara langsung. Jadi si laki-laki ini menyampaikan ke perempuan, nah perempuannya yang menyampaikan ke keluarganya. Itu jauh lebih halus daripada langsung dibicarakan antar dua keluarga," ujar Nina kepada Wolipop di Gedung Graha CIMB Niaga, kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (4/10/2013).

Selain menjadi 'jembatan' antara dua keluarga, Anda dan pasangan juga harus bersikap asertif saat mengemukakan pendapat yang berbeda. Sikap asertif berarti mengemukakan semua pikiran Anda secara terbuka tanpa menyakiti orang lain. Cara yang asertif adalah dengan menunjukkan contoh fakta mengenai pemikiran Anda, entah berupa angka atau fakta lainnya.

Tidak hanya itu, salah satu pendiri situs pranikah ini juga menyarankan agar membicarakan hal tersebut di dalam diskusi hangat. Diskusi yang dimaksud, saling duduk dengan tenang, berbicara dengan nada pelan dan hormat, serta tidak bersikap seolah menyerang pasangan.

Beberapa wanita kerapkali tidak bisa mengontrol perasaanya sehingga terkadang cara menyampaikannya seperti menjatuhkan atau menyalahkan pasangan. Hindari juga berbicara dengan mata melotot serta berkacak pinggang.

"Kalau cara bicara kita menjatuhkan orang lain, menyalahkan orang lain, atau memaksakan kehendak kita itu menjadi pertengkaran, kalau secara asertif bisa menghindari pertengkaran. Seringkali gerak tubuh kita dan cara kita menyampaikannya akan membedakan penyampaian kita," tutup wanita lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu
.

0 komentar:

Posting Komentar